Minggu, 04 April 2010

Kanker Serviks


Nama  :           Maha Dewi Widayaningsih
NPM   :           10606042
Kelas   :           4 SA 01
Menulis Kreatif

SERPIHAN HATI (Seminar Pilihan Hangat dan Dinanti) 3 dengan tema “Wanita dan Kanker Serviks” yang diselenggarakan oleh UKM Fajrul Islam Universitas Gunadarma pada tanggal 3 April 2010 dengan pembicara Dr. Valeria Sp.Og
Belakangan ini, kanker serviks menjadi sebuah penyakit yang menakutkan bagi kaum hawa karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi si penderita. Penyakit ini sering ditemukan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Di dunia, setiap dua menit seorang perempuan meninggal dunia akibat kanker ini. Sementara itu, di Indonesia, diperkirakan dua puluh perempuan meninggal setiap harinya karena penyakit ini.
Kanker serviks adalah penyakit mematikan nomor satu di Indonesia setelah kanker payudara, sedangkan di dunia, kanker serviks menjadi penyakit mematikan nomor dua setelah jantung koroner. Di Indonesia, diperkirakan, setiap satu jam, satu orang wanita akan meninggal dunia akibat penyakit yang mematikan ini. Kanker ini juga tidak mudah untuk dideteksi.
Serviks adalah bagian dari tubuh manusia, terutama pada tubuh wanita, yang terletak di rahim, tepatnya leher rahim. Leher rahim berhubungan dengan rahim dan indung telur. Kanker serviks merupakan suatu beban pada seorang wanita karena akan memberikan banyak dampak bagi yang menderita kanker serviks. Penderita akan mengalami gangguan kualitas hidup, baik pada psikologis, fisik, dan kesehatan seksual. Selanjutnya akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi (finansial). Dan juga akan berpengaruh pada perawatan, pendidikan anak dan suasana kehidupan keluarga. Hal-hal tersebut disebabkan karena si penderita mengalami sakit yang sangat luar biasa dan akan berpengaruh pada sekitarnya.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa kanker serviks disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus) onkogenik. Peneliti menemukan bahwa ada sekitar 100 HPV yang menyebabkan kanker dan HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 % kasus kanker serviks di dunia. Setiap wanita di dunia beresiko terkena HPV, penyebab kanker serviks, dalam masa hidupnya tanpa memandang usia dan gaya hidup.
Seorang wanita yang menderita infeksi HPV dapat menyebabkan dirinya terkena kanker serviks. HPV mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Penggunaan kondom dapat mengurangi resiko, namun tidak dapat melindungi wanita dari infeksi HPV. Wanita dengan infeksi HPV pada serviksnya akan mempunyai faktor resiko dua ratus kali lebih besar terkena kanker serviks.
Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa adanya gejala-gejala tertentu. Menurut penelitian, HPV dapat berubah menjadi kanker dalam kurun waktu kurang lebih selama 25 tahun. Faktor-faktor pendukung terjadinya kanker serviks diantaranya adalah menikah muda, terjadi kehamilan yang sering, merokok,  penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, dan infeksi menular seksual. Seseorang yang menderita kanker serviks, biasanya ditandai dengan pendarahan di luar pola haid dan pendarahan pasca senggama (hubungan seksual).
Kanker serviks tidak sepenuhnya tidak bisa diobat. Belakangan ditemukan cara untuk mencegah kanker mematikan ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin dikenal sebagai kuman yang dilemahkan dan diformulasikan secara khusus lalu dimasukkan ke dalam tubuh. Vaksin ini melatih daya tahan tubuh untuk mendeteksi virus yang masuk. Vaksin VLP (Virus-Like Particle) adalah vaksin yang akan disuntikan pada tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi HPV. Vaksinasi VLP direkomendasikan bagi setiap wanita yang berumur 10-55 tahun.
Pencegahan yang kedua adalah dengan skrining (deteksi dini). Beberapa metode yang digunakan pada skrining diantaranya adalah, tes Pap-pap Smear, Kolposkopi, tes HPV DNA, dan Diopsi. Wanita yang tidak melakukan skrining akan terkena resiko terkena kanker lima kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang melakukan skrining, minimal satu kali seumur hidup, terutama pada usia 30an. Skrining dapat dilakukan pada wanita yang sudah menikah, wanita yang telah berhubungan seksual, dan wanita yang berumur lebih dari 18 tahun. Skrining dapat dilakukan tiga tahun sekali dan setidak-tidaknya sekali dalam seumur hidup pada usia 35 tahun. Vaksinasi sangat baik apabila dilakukan dengan skrining, karena keduanya secara efektif dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar