Minggu, 25 Oktober 2009

Si Hidung Belang Juga Bisa Pake Baju



dJibriL pake baju








can your cat do this?? [sombong mode on]

Analisa Psikopat Dalam Novel MAdHouse

ANALISA PSIKOPAT DALAM NOVEL MADHOUSE: THE STORY OF A GENIUS MURDERER KARYA PATRICK MCGRATH

Maha Dewi Widayaningsih
10606042
4SA01

ABSTRAK
Di penulisan ini, penulis ingin menganalisa mengenai psikopat yang menjadi tema di dalam novel “MadHouse: The Story of A Genius Murderer karya Patrick McGrath. Novel ini menceritakan tentang karakter utamanya yang seorang psikopat yang mampu memanipulasi pikiran korbannya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan seseorang bisa menjadi seorang psikopat. Metode penulisan yang digunakan adalah penulis menggunakan penelitian pustaka, mengoleksi data-data dari novel, buku dan internet yang memiliki kaitan dengan subjek, dan menjelaskan kembali.


1. Pendahuluan
Sebagai sebuah bentuk dari karya sastra, novel adalah alat yang ideal untuk mengungkapkan peristiwa-peristiwa atau sisi kehidupan yang ada di dalam masyarakat. Pendapat ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh Patrick McGrath. Di salah satu novelnya yang berjudul MadHouse, ia menggambarkan penyakit kejiwaan yang muncul di tengah masyarakat.
MadHouse bercerita tentang karakter utamanya yang bernama Edgar Stark yang menderita penyakit kejiwaan. Ia adalah seorang pematung, namun keidealisannya membuatnya membunuh modelnya sekaligus istrinya sendiri, Ruth Stark. Obsesinya pada sang istri, membuatnya berpikir bahwa Ruth telah berselingkuh darinya dan memiliki hubungan dengan pria lain.
Suatu malam, terjadi pertengkaran yang hebat di antara mereka dan Edgar memukuli kepala istrinya dengan palu sampai tewas. Kemudian, semuanya menjadi tidak terkendali. Ia memotong kepala Ruth dan menancapkannya di tempat dudukan pahatnya lalu mencongkel matanya. Lalu ia menggarapnya dengan peralatan pahatnya seolah-olah kepala itu adalah seonggok tanah liat yang basah; apa yang dilakukan Edgar mengindikasikan betapa parahnya penyakit kejiwaan yang diderita olehnya. Ia pun segera dibawa ke rumah sakit jiwa dan menjalani pengobatan. Selama proses itu berlangsung, tidak ada rasa bersedih atau bersalah tentang apa yang dilakukannya oleh istrinya.
Psikopat sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Menurut sejumlah ahli jiwa, penderita necrophilia (bersetubuh dengan mayat) termasuk psikopat. Penderita necrophilia termasuk psikopat karena mereka memiliki kelainan yakni ingin menguasai pasangannya yang tidak berdaya, tidak mampu menolak atau melawan. Sejarah mencatat, ribuan tahun yang lalu banyak orang menderita necrophilia di Mesir. Para suami yang takut istrinya diperlakukan tidak senonoh oleh pembalsem, menyimpan mayat sang istri di rumah sampai benar-benar busuk. (Renaldi, 2008: 4)
Topik ini menarik untuk didiskusikan karena psikopat tidak mudah untuk diidentifikasi. Penampilan seorang psikopat tidak jauh berbeda dengan orang normal lainnya. Meski psikopat banyak merugikan masyarakat, namun tidak semua psikopat adalah pembunuh dan tidak semua pembunuh adalah psikopat. Faktor apa yang menyebabkan seseorang bisa menjadi seorang psikopat akan menjadi bahan diskusi dalam penulisan ini.
2. Isi
A. Definisi Novel
Istilah novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella, yang berarti kisah atau sepotong berita. Definisi novel berdasarkan Literature: An Introduction to Fiction, Poetry, and Drama (1999: 213) adalah “a book - length story in prose, whose author tries to create the sense while read, we experience actual life” (sebuah buku - cerita yang panjang di dalam prosa, dimana si pengarang mencoba untuk membuat logika saat membacanya, kita merasakan kehidupan yang nyata).
B. Bagian Dari Novel
Sebuah novel memiliki bagian-bagian yang berfungsi untuk membangun cerita yang ada di dalam novel. Berdasarkan Semi (1990: 55), bagian dari novel adalah
• Plot
• Karakter
• Tema
• Sudut Pandang
• Seting

C. Definisi Psikopat
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai Sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia atau psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut “orang gila tanpa gangguan mental”.
Psikopat adalah suatu gejala kelainan yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Psikopat dalam kedokteran jiwa masuk dalam klasifikasi gangguan kepribadian dissosial. (Renaldi, 2008: 25).
D. Faktor-faktor Penyebab Seseorang Dapat Menjadi Seorang Psikopat
Dr. Robert D. Hare, seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi seorang psikopat, antara lain:
• Kelainan Pada Otak
Adanya kelainan pada otak seseorang, akan mampu mempengaruhi kepribadiannya. Dr. Hare memeriksa seorang pasiennya yang menunjukkan gejala psikopat. Pada pasien tersebut ditemukan bahwa pasien itu tidak dapat memisahkan stimulus (rangsangan) yang bersifat rasional dari yang emosional. Semua stimulus diolah sekaligus oleh belahan otak kiri (pusat rasio) dan otak kanannya (pusat emosi).
• Lingkungan
Kirkman, pengarang yang menulis buku Why We Need To Know More About The Psychopaths Who Live Among Us (Mengapa Kita Perlu Lebih Tahu Tentang Para Psikopat Yang Hidup Di Antara Kita), berpendapat bahwa mereka yang berkepribadian psikopat memiliki latar belakang masa kecil yang tidak memberi peluang bagi perkembangan emosinya secara optimal. Contohnya seseorang yang masa kecilnya tinggal di lingkungan yang dekat dengan perbuatan kriminal baik besar maupun kecil, seperti pencurian, pembunuhan, perampokan, tindak kekerasan serta pengucilan dan penyiksaan (fisik dan mental), akan memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan tindakan yang sama saat mereka dewasa nanti. (Nevid: 105)
• Keturunan
Perilaku anti-sosial pada anak-anak merupakan warisan genetik. Ciri psikopat bisa dilihat sejak anak-anak. Oleh karena itu, pendidikan keluarga adalah hal yang sangat penting. Sebuah keluarga harus harmonis. Dan sebaliknya, jika sebuah keluarga dibangun dengan penuh keributan, kemungkinan akan melahirkan seorang psikopat. Hal tersebut mungkin saja terjadi sebab biasanya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Psikopat)
• Pendidikan
Psikopat dapat dicegah sedini mungkin dengan memberikan asuhan yang tepat sehingga meminimalkan resiko seorang individu kekurangan kasih sayang dan perhatian. Sistem pendidikan yang hanya mengejar prestasi bisa memicu tumbuhnya pribadi seorang psikopat. Bila setiap anak dituntut untuk menjadi nomor satu, sementara kemampuannya terbatas, ia bisa saja mencari jalan pintas untuk tujuannya itu.
• Tekanan Ekonomi
Keadaan ekonomi yang buruk dapat memicu tumbuhnya gejala psikopat. Demi memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang cukup normal orang akan menempuh jalan yang baik dan lurus. Sementara kata ‘cukup’ bagi setiap orang berbeda, sehingga orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dengan baik akan mengambil jalan yang tidak baik yang dipikirnya lebih cepat.
E. Psikopat Dalam Novel MadHouse
MadHouse mengambil setting di London, mengenai rumah sakit jiwa pada tahun 1950. Karakter utama dalam novel ini adalah Edgar Stark, seorang psikopat yang dapat memanipulasi pikiran korbannya.
Beberapa karakteristik psikopat adalah sebagai berikut:
• Penampilannya mempesona
Kemudian dalam percakapan berikutnya, Stella menggambarkan dengan lebih lengkap, apa yang sudah dilakukan Edgar yang begitu mempesona dan menarik hatinya. (MadHouse: 25)
Edgar tidak memaksanya. Dia tidak pernah bisa serius untuk waktu yang lama. Dia membuat Stella tertawa dengan cerita-cerita tentang seorang ilmuwan matematika dari Cambridge yang melewati harinya dengan duduk di sudut kamar sambil mengerjakan kalkulus di atas secarik kertas tisu. (MadHouse: 37)
Edgar adalah seorang pasien yang pintar. Ia membuat orang-orang di sekitarnya berpikir bahwa ia adalah orang yang waras dan normal. Dengan daya tariknya, ia membuat wanita jatuh cinta padanya dan mengikuti pikirannya.
• Pembohong
Stella kembali lagi pada hari berikutnya, dan berikutnya. Edgar menceritakan abak laki-lakinya, anak yang tidak diperbolehkan untuk menemui ibunya. Leonard, namanya. Anak itu seusia dengan Charlie, meskipun Edgar sudah lama tidak bertemu dengannya – sekitar lima tahun. Keluarga istrinya yang sudah meninggal yang merawat anak itu dan mereka sudah memutuskan, katanya, bahwa anak itu tidak akan pernah tahu siapa ayahnya ... Semua itu adalah kebohongan. Edgar tidak punya anak. (MadHouse: 31)
Edgar sering berbicara banyak kebohongan dengan tentang dirinya dengan tujuan agar ia terlihat sebagai orang yang positif dan mendapatkan simpati dari orang di sekitarnya.
• Manipulatif dan curang
Edgar mengeluarkan kaleng tembakaunya dan mulai melinting rokok. Gerakannya memperlihatkan kemandirian dan Stella menyukainya. Sikap Edgar tidak tampak seperti seorang pasien. (MadHouse: 28)
Edgar mulai menceritakan kehidupannya di dalam rumah sakit dan Stella terkejut bahwa sebelumnya dia tidak pernah bisa tahu apa yang terjadi selain dari sudut pandang Max, sudut pandang seorang psikiater … tapi Stella mulai tidak percaya bahwa Edgar menderita sakit mental. Menurutnya, Edgar merasa bersalah atas keinginan untuk melakukan tindak criminal; dan bukankah kenginan itu, ada intinya, baik? (MadHouse: 36)
Edgar sering menunjukkan emosi dramatis untuk menipu orang-orang di sekelilingnya. Ia juga bisa memanipulasi pikiran orang lain untuk mengikuti jalan pikirannya.
• Tidak memiliki rasa bersalah atau penyesalan
Edgar berada dalam keadaan terguncang saat dia menemui kami. Aku mengikatnya dan kemudian bersiap-siap melihatnya melewati reaksi rasa sedih yang mendalam dan rasa bersalah yang tak terelakan. Tapi sejauh yang kuketahui tidak ada rasa sedih ataupun rasa bersalah… (MadHouse: 22)
Edgar tidak merasa bersalah karena telah membunuh istrinya, ia malah berpikir bahwa ia adalah korban di peristiwa itu. ia menyangkal tindakannya dengan alasan untuk membela dirinya sendiri.
• Sulit mengendalikan emosi
Edgar berbalik menghadap tembok, dan memukul tembok itu dengan sangat keras dengan sisi genggamannya. Ruangan itu terasa dipenuhi dengan kekerasan. Merasakan kemarahannya benar-benar sangat menakutkan. Kenapa Stella belum pernah melihat ini sebelumnya? (MadHouse: 223)
Edgar tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri saat ia sedang marah. Hal sekecil dan sepele apa pun bisa membuatnya marah besar.
• Pencemburu
Mereka sedang berbaring di tempat tidur saat Edgar berkata: “Jangan biarkan dia menyentuhmu.”
Seharusnya kata-kata Edgar sudah menjadi alarm keras bagi Stella. Tapi dia tak mengacuhkannya.
“Siapa yang tidak boleh menyentuhku, sayang?”
“Max.”
“Jangan khawatirkan dia. Di antara kami sudah tidak ada apa-apa lagi. Sudah tidak ada apa-apa lagi.”
“Apa kau harus tidur di tempat yang sama dengannya?” (MadHouse: 181)
Edgar selalu menunjukkan sikap yang posesif terhadap orang yang dicintainya. Hal itu ia lakukan karena ia takut sendirian.

3. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis di atas, penulis menyimpulkan bahwa Edgar mengidap penyakit kelainan kejiwaan yang parah. Beberapa tanda kelainan kejiwaannya Edgar adalah sebagai berikut:
• Edgar memiliki penampilan yang mempesona untuk menipu orang di sekitarnya.
• Ia sering dan fasih berbohong.
• Ia curang dengan emosinya dan pandai memanipulasi pikiran orang lain.
• Ia tidak mempunyai rasa bersalah atau penyesalan terhadap istri yang dibunuhnya.
• Ia tidak bisa mengendalikan emosinya sehingga mudah marah terhadap hal-hal yang kecil.
• Ia juga seorang pencemburu terhadap orang yang dicintainya.
Seorang psikopat yang membunuh orang lain, pada dasarnya adalah orang yang normal. Ia mengasihi orang yang yang dicintainya, keluarganya bahkan peliharaan mereka, meskipun melalui jalan pikiran yang berbeda.

4. Daftar Pustaka
Kennedy, XJ. Literature: An Introduce to Fiction, Poetry and Drama, fifth edition. Harper Collins Publisher: United States of America.
McGrath, Patrick. 2007. Madhouse, the Story of a Genius Murderer. Dastan books: Jakarta.
Nevid, Jeffrey S., dkk. 1999. Psikologi Abnormal. Buku Cerdas: Yogyakarta.
Renaldi, Masnawi. 2008. Psikopat di Dekat Anda: Cara Cerdas Menghadapi Psikopat. Pustaka Kita: Jakarta.
Semi, Atar. 1990. Anatomi Sastra. Angkasa Raya Padang: Padang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikopat
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/12/19181629/awas.psikopat.di.sekitar.kita

Tugas Pengantar Penelitian Kebudayaan III: Fungsi Bahasa Dalam Etnografi

Nama : Maha Dewi Widayaningsih
NPM : 10606042
Kelas : 4SA01
Pengantar Penelitian Kebudayaan

Jelaskan bagaimana fungsi bahasa di dalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang kompleks (bersifat heterogen)?
Pada etnografi versi baru, dijelaskan bahwa salah satu hal terpenting dalam penelitian kebudayaan adalah bahasa. Etnografi memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Analisis dalam penelitian ini tidak didasarkan semata-mata pada interpretasi peneliti sendiri tetapi merupakan susunan pikiran dari anggota masyarakat yang dikorek keluar oleh peneliti. Hal ini disebabkan karena tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menggambarkan organisasi pikiran dari suatu masyarakat, maka pemahaman peneliti akan studi bahasa menjadi sangat penting dalam metode penelitian ini. Oleh sebab itu, bahasa digunakan sebagai alat bantu untuk memasuki kehidupan masyarakat yang akan diteliti.
Dalam penelitian kebudayaan, bahasa berfungsi sebagai jembatan atau perantara antara etnografer (peneliti) dengan informan. Di dalam masyarakat yang kompleks (bersifat heterogen, baik dalam status sosial, peran sosial, jenis kelamin, umur, latarbelakang etnik, lingkungan, pendidikan, dan agama) peneliti harus teliti dalam menggunakan bahasa yang akan digunakan. Hal ini sependapat dengan Spradley yang menjelaskan bahwa penting bagi si peneliti untuk mempelajari bahasa setempat agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat. Sifat heterogen yang ada di dalam masyarakat memberi dampak pada perbedaan sosial sekaligus pada pemakaian bahasa. Dalam melakukan penelitian pada masyarakat yang kompleks, peneliti harus memahami norma berbicara yang sesuai agar dapat dipahami sebagai etika yang membatasi bagaimana komunikasi yang diinginkan, tepat atau tidak tepat, pantas atau tidak pantas sesuai konteksnya. Oleh karena itu, norma berbicara diperlukan pemakai bahasa sebelum berbicara. Di sisi lain, aturan berbicara merupakan hasil akhir kajian terhadap aktivitas berbicara. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa di dalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang kompleks adalah sebagai pembina hubungan sosial dan untuk menyampaikan gagasan atau informasi.

Rabu, 07 Oktober 2009

Pengantar Penelitian Kebudayaan: Kaitan Antara Etnografi dan Kebudayaan

Nama : Maha Dewi Widayaningsih
NPM : 10606042
Kelas : 4SA01
Pengantar Penelitian Kebudayaan

Pertanyaan :
Jelaskan kaitan antara etnografi dan kebudayaan!

Penjelasan :
Etnografi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis mengenai cara hidup dan berbagai aktivitas sosial serta berbagai benda kebudayaan dari suatu masyarakat. Penelitian ini memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan yang ada di masyarakat. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai hasil dari akal dan budi manusia, seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moralitas, adat istiadat dan kemampuan lainnya serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Etnografi pada dasarnya lebih memanfaatkan teknik pengumpulan data pengamatan berperan serta (participant observa¬tion). Hal ini serupa dengan pengertian istilah etnografi yang berasal dari kata ethno (bangsa) dan graphy (menguraikan atau menggam¬barkan). Penelitian ini berupaya untuk mempelajari peristiwa kultural yang ada di masyarakat, baik pola berpikir, pola hidup, dan perilaku masyarakat tersebut, karena pada umumnya etnografi bertujuan menguraikan kebudayan tertentu secara holistik, yaitu aspek budaya, baik spiritual maupun material. Melalui cara ini, akan terungkap pandangan hidup dari sudut pandang masyarakat setempat. Hal ini dapat dipahami karena melalui etnografi fenomena kebudayaan suatu masyarakat dan cara mereka berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dapat dipahami.

My LoveLy, Kim Beom











Profile
Name : Kim Beom, Kim Bum
Hangul : 김범
Birth Name : Sang-beom Kim (김상범)
Profession : Actor
Birth date : July 7, 1989
University : Chung-Ang University
Height : 181 cm
Weight : 62 kg
Star Sign : Cancer
Biography
Kim Beom, born July 7, 1989 with the name of Sang-beom Kim (김상범), is a famous South Korean television and movie actor. His immediate family consists of his mother, father, and one younger sister. While growing up, Kim Beom excelled in sports (played football in middle school), while also maintaining high grades. He first became interested in the entertainment world, while in high school, after attending the "Korean Film Award." Kim Beom saw up close, performers receive awards while also receiving adulation from their peers and the audience. This captivated Kim Beom and drew him into the acting world.
In the process of pursuing his acting dream, Kim Beom won the KBS sponsored "Survival Star Audition" in 2006. Later that year, Kim Beom made his acting debut in the MBC drama series "The Daring Sisters" (Balchikhan Yeojadeul). He then appeared in the MBC drama "High Kick!" (Keochimeopsi Haikik), playing a character with the same name of "Kim Beom". "High Kick!" received positive response and regularly received ratings of 20% which helped bring attention to Kim Beom.
Kim Beom then made his feature film acting debut in the 2008 romantic-comedy "Hellcats" (Ddeugeoun geotsi joa) and followed that film only a few months later with the surprise horror hit "Death Bell" (Gosa). Later in 2008, Kim Beom was casted as one of the F4 boys in the KBS drama "Boys Over Flowers" (Kkotboda Namja)." Boys Over Flowers" would go on to become a smash hit, with weekly ratings in excess of 30%. The series became so popular that Koreans quickly began using the term "꽃남 신드롬," which means literally "Flower Boys Syndrome."
With the success of "Boys Over Flowers," Kim Beom has found himself in high demand and is set to star in the SBS drama "Dream," as well as the upcoming films "Emergency" and "71."
Trivia
1. Kim Beom enjoys video games, movies, and rap music.
2. Sports that Kim Beom excels at are kendo and football (soccer).
3. During different interviews with the F4 group from "Boys Over Flowers," Kim Beom would frequently be referred to as the most mature among the group even though he is the youngest.